BANDUNG – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Demokrat H. Zulkifly Chaniago, BE. menyarankan Pemprov Jabar untuk mengubah Bantuan Non Tunai (BNT) dalam bentuk pemberian barang sembako menjadi bentuk Tunai.
Pasalnya,
penyaluran sembako Banprov Jabar bagi masyarakat terdampak Covid-19 tahap kedua
tertunda karena tidak adanya satu komoditi.
“Resiko
ini sudah diprediksi jika bantuan diberikan secara non tunai ada kemungkinan
terlambat, berbeda dengan sistem langsung tunai. Ketika komoditi barang
menghilang dari pasaran tentu akan terhambat,” ujarnya kepada Terasjabar.co,
Senin (8/6/2020).
Ia
juga berharap, Pemprov Jabar melakukan kajian ulang terkait penyaluran bantuan
dengan sistem non tunai. Karena banyak resiko yang harus diperhatikan termasuk
nantinya terkait audit penggunaan anggaran.
“Hal ini
perlu dikaji oleh Pemprov, resiko non tunai ini sangat besar apalagi hilangnya
satu komoditi, dampaknya akan menghambat pendistribusian secara keseluruhan,”
ucapnya.
Berbeda
dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT), kata Zulkilfy, justru akan mempermudah
serta bisa membantu meningkatkan perekonomian daerah.
“Penyaluran
Banprov Jabar akan lebih efisien dengan menggunakan sistem BLT karena bisa
menghemat anggaran operasional pengiriman yang mencapai ratusan miliar. Selain
itu juga dengan Sistem BLT ini dapat membantu meningkatkan perekonomian daerah
karena uang berputar dalam satu daerah,” ujarnya. (Sumber)
No comments:
Post a comment