BANDUNG - Ketua Fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat Asep Wahyuwijaya, mendukung penerapan perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) daripada menerapkan konsep new normal atau kenormalan baru. Perpanjangan PSBB dianggap akan lebih menunjukkan kondisi nyata di lapangan mengenai penyebaran wabah Covid-19.
“Saya mendukung sepenuhnya
kebijakan ini (perpanjangan PSBB) daripada tiba-tiba memberlakukan
kebijakan kondisi new normal yang tidak jelas. Kebijakan
perpanjangan PSBB jauh lebih menunjukkan kehadiran pemerintah dalam
melakukan kerja preventif untuk warga agar terhindar dari dampak wabah Covid-19,”
ungkap Asep, Jumat 29 Mei 2020.
Hal itu diungkapkan Asep
menyoal terbitnya Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor
443/Kep.287-Hukham/2020 tentang perpanjangan PSBB tingkat
Provinsi Jawa Barat yang ditandatangani Gubernur Jawa Barat Ridwan
Kamil pada Kamis, 28 Mei 2020. Asep pun mengkritisi soal pernyataan
gubernur yang menegaskan, bahwa Provinsi Jawa Barat menjadi salah
satu provinsi yang ditunjuk pemerintah pusat untuk bersiap memberlakukan
konsep new normal atau kenormalan baru.
Dalam keputusan gubernur tersebut disebutkan, untuk wilayah Bodebek (Kota/Kabupaten Bogor, Kota Depok, dan Kota/Kabupaten Bekasi), perpanjangan PSBB diberlakukan mulai 30 Mei 2020 hingga 4 Juni 2020. Sedangkan untuk wilayah Jawa Barat di luar Bodebek, perpanjangan PSBB selama 14 hari terhitung 30 Mei 2020 hingga 12 Juni 2020.
Dalam keputusan gubernur tersebut disebutkan, untuk wilayah Bodebek (Kota/Kabupaten Bogor, Kota Depok, dan Kota/Kabupaten Bekasi), perpanjangan PSBB diberlakukan mulai 30 Mei 2020 hingga 4 Juni 2020. Sedangkan untuk wilayah Jawa Barat di luar Bodebek, perpanjangan PSBB selama 14 hari terhitung 30 Mei 2020 hingga 12 Juni 2020.
Dalam surat keputusan itu
ditegaskan, bupati/walikota menetapkan status PSBB di daerah
kabupaten/kota sesuai situasi, kondisi, dan hasil evaluasi Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19 daerah kabupaten/kota.
“Kurvanya (penyebaran Covid-19) kan belum utuh dan solid menunjukan tren menurun. Waktu pemberlakuannya (perpanjangan PSBB) saran saya diserentakan dengan daerah-daerah lain di Jawa Barat,” tutur dia.
“Kurvanya (penyebaran Covid-19) kan belum utuh dan solid menunjukan tren menurun. Waktu pemberlakuannya (perpanjangan PSBB) saran saya diserentakan dengan daerah-daerah lain di Jawa Barat,” tutur dia.
Menanggapi soal new
normal, Asep berpendapat, bahwa konsep tersebut sifatnya masih spekulatif.
Pihaknya memahami demi pergerakan ekonomi, maka aktivitas normal warga kembali
dibuka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Piranti negara yang akan
diturunkan dalam new normal pun bukan alat-alat kesehatan canggih,
melainkan TNI, Polisi, dan Satpol PP yang akan memastikan perilaku warga
yang sebagaimana disyaratkan tetap terjaga.
“Pak Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto) mengatakan, bahwa fase new normal akan dihentikan jika terjadi wabah gelombang kedua. Saya kira secara implisit bisa dinilai sebagai penegasan atas kondisi coba-coba ini,” ucap dia.
“Pak Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto) mengatakan, bahwa fase new normal akan dihentikan jika terjadi wabah gelombang kedua. Saya kira secara implisit bisa dinilai sebagai penegasan atas kondisi coba-coba ini,” ucap dia.
Namun, kata Asep, bagaimana
pun juga, karena warga akan kembali diperbolehkan beraktivitas dalam fase new
normal ini dengan penekanan kesadaran dan kebiasaan barunya, mudah-mudahan
semuanya akan terhindar dari pandemi Covid-19 ini. (Sumber)
No comments:
Post a comment