BANDUNG - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Demokrat H. Zulkifly Chaniago, BE. meminta Pemprov Jabar menggencarkan tes masif dan melakukan pelacakan untuk mencegah klaster baru penyebaran Covid-19.
“Pengetesan dan pelacakan perlu dilakukan secara intens untuk
mengidentifikasi klaster baru sekaligus mencegah sebaran COVID-19 di
tempat-tempat rawan penularan seperti pasar, asrama, stasiun, industri, dan
destinasi wisata”, kata Zulkifly kepada Terasjabar.co, Rabu (8/7/2020).
Sebab, menurut Zulkifly ketiga hal tersebut merupakan kunci
penanganan COVID-19 di Jawa Barat.
“Ketiga hal tersebut merupakan kunci penanganan COVID-19 di Jawa
Barat. Oleh karena itu perlu dilakukan iidentifikasi terhadap potensi-potensi penyebaran,
baik melalui klaster maupun penyebaran yang ada di masyarakat, dengan melakukan
pengetesan yang lebih masif lagi,” katanya.
Kepada masyarakat, Zulkifly juga menghimbau agar tetap mematuhi
protokol kesehatan ketika beraktivitas diluar rumah untuk mencegah penyebaran
Covid-19.
“Selain itu, masyarakat juga harus mematuhi protokol kesehatan
dalam setiap aktivitasnya untuk mencegah penyebaran Covid-19. Karena situasi
saat ini masih belum normal, jadi masyarakat harus tetap waspada”, pungkas
legislator dari daerah pemilihan Subang, Majalengka dan Sumedang (SMS) ini.
Berdasarkan data PIKOBAR (Pusat Informasi dan Koordinasi
COVID-19 Jabar) pada Rabu (8/7/2020) pukul 10:00 WIB, 1.763 pasien COVID-19
sudah dinyatakan sembuh. Sementara jumlah pasien positif COVID-19 yakni 3.779
orang, 1,836 pasien positif aktif, dan 180 meninggal dunia.
Sedangkan, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 10.872, selesai
pengawasan 9.613 orang, dan pasien masih dalam pengawasan sebanyak 1.259 orang.
Untuk ODP sebanyak 55.655 orang, selesai pemantauan sebanyak 53.413 orang, dan
orang masih dalam pemantauan sebanyak 2.242 orang.
Sumber: Terasjabar (8/7/2020)
No comments:
Post a comment