CIANJUR - Petani bunga asal Cianjur paling terkena dampak penanganan Covid-19 karena tak ada lagi resepsi pernikahan. Petani sayur juga kena imbas karena pengiriman ke beberapa kota disetop sehingga sayur tak terjual.
Hal
tersebut dikatakan Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jabar Lilis Boy setelah
meninjau lokasi pertanian bunga di kawasan Galudra, Kecamatan Cugenang, Cianjur.
"Petani bunga saat ini tak bisa menghasilkan uang sama sekali, tak ada lagi pemesanan bunga untuk pernikahan dan pesanan bunga lainnya," ujar Lilis saat bertemu dengan Kapolres Cianjur untuk berkoordinasi terkait bantuan pengamanan yang akan digulirkan Gubernur Jabar, Rabu (15/4/2020).
Selain petani bunga,
kata Lilis, pengiriman sayur juga sangat terbatas. Namun kabar baiknya
Pelaksana Tugas Bupati Cianjur kabarnya akan membeli sayuran.
"Nanti selama
empat bulan akan ada evaluasi, akhirnya nanti terkumpul data baru yang
valid," katanya.
Komisi II yang
membawahi ekonomi, kata Lilis, akan mengawal bantuan sembako senilai Rp 350
ribu dan uang Rp 150 ribu dari Pemprov Jabar.
"Saya
berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengamankan bantuan sembako agar
sampai di tempat," katanya.
Selain petani bunga
dan sayur, warga lain yang terkena dampak adalah penjual jajanan sekolah karena
sekolah libur.
Kapolres Cianjur AKBP, Juang Andi Priyanto,
mengatakan pihaknya sudah mendirikan posko dapur umum untuk makan para relawan.
"Terkait
pengamanan bantuan, nanti menunggu dulu jumlahnya. Pengamanan akan dilakukan
bareng sama TNI dan pemda," katanya.
(Sumber)
No comments:
Post a comment